Selasa, 26 Agustus 2008

HASIL

Bergetar hati tunggui hari esok pagi

Demi mencapai cita-cita tinggi

Untuk menyongsong masa depan cerah nan hakiki

Yang selama ini tumbuh hanya dalam mimpi


Hari adalah penentu

Sekarang hitam besok putih

Hidup pasti ada yang dituju

Tenang jiwa dan Turut Syariah


Panasnya terik matahari

Dinginnya malam yang sunyi

Semua tak kan berarti

Tanpa adanya ke-ikhlasan hati putih yang suci


Akhirnya semua tiba pada saatnya

Indah kebersamaan di tengah keluarga yang sakinah

Menikmati hasil jerih payah

Terdorong impian dan hasrat dalam Gharizah






Di Buat Oleh:

Ridwan Mulyana

SESALKU

Tertegun hati tatkala ku dengar seruan-Mu

Bersalah akan dosa sangatlah aku sesalkan


Dunia fana membawa nikmat yang sengsara

Akhirat yang kuragu adanya

Taklah buat kuingat akan siksa kiamat

Betapa malang nasibku

Berlimpah dunia akan harta

Sengsara akhirat akan dosa


Sungguh raga tak kuasa

Dikuasai nafsu yang menggebu


Larut dunia dalam nikmat

Hiraukan balasan atas Akhirat


Tapi sesalku atas noda diri

Serta rapuhrasa Iman pada Ilahi Rabbi


Oh Tuhan, haruskah kularut dalam sesal

Tenggelam di lembah nisata

Berlabuh di dalam neraka yang menyiksa


O Tuhan semesta jagat raya

Tolonglah hamba yang dina


Yang mendamba hidayah

Di bulan suci yang penuh berkah.

Dibuat oleh:

Ridwan Mulyana

Ramadhan 1428 H

Senin, 25 Agustus 2008

Pesona dan Doa

Awal bertemu di hari sabtu

Denganmu; wahai gadis yang kurindu

Ku jawab Tanyaku dengan malu;

Malu karena kasarku padamu


Ketika kutahu siapa namamu

Kuberharat untuk kenalimu lebih jauh

Dengan ragu rasaku, kutingalkan selmbar kertas berisi No Phone-ku

Dan kutitip pada aktebingmu

Entah kau tahu atau tidak ku tak hirau


Pertemuan kedua adalah awal keakraban

Di ula sekolah kita, tempat acara kongres berlangsung


Saat disana, kulihat sosok wanita Indah penyejuk kalbu

Dengan kerudung hitam yang menambah anggun wajahnya yang polos dan lugu

Sempat ku tak kenali dirimu

Kau ubah tampilanmu

Dan kau buat daku terkagum akan pesona; pesona Indah Ratu Cleopatra


Entah apa yang harus kulakukan

Kenapa gerangan diriku

Pikirku gelisah

Diriku gundah

Hasyratkubertambah; bertambah tuk kenali dirimu


Kusadar, kutahu

Siapa diriku dihadapmu

Kita memang beda, beda akan segala-galanya


Kau bagai batu permata dan daku bagai batu gunung yang tiada guna


Sampai saatnya datang, aku lancang menyapamu

Meminta no phone-mu

Bersua denganmu


Sungguh mafkan daku

Tak pantas kau kudekati

Tak ayal kau bersemayam di hati

Hati orang hina yang merana karena cinta


Ya Allah Ilahi Rabbi

Apakah dia gadis suci titisan bidadari

Yang berlama kucari dan kunanti adanya

Bersemayan dalam hati

Menari dalam imajinasi

Memintaku untuk mendekati

Dan menggoda diri agar kucintai


Ya Allah Ilahi Rabbi

Bila dia baik bagiku

Dan aku baik baginya

Maka jadikanlah kami sepasang kekasih

Kekasih yang saling mencintai

Mencintai dengan tulus hati

Dan janganlah Kau pisahkan kami

Hingga ajal menanti kami tuk mati




Doa

Harapan

Cinta

Kasih-Mu

Selalu kurasa hingga kudapat tahu bahwa dia Jodohku